Cabe Dieng memiliki nama lain Cabe gendol atau cabe Gendot.Dinamakan cabai gendol karena bentuk cabai ini yang bengkak atau mengembung. Nama latin cabe bulet gede ini adalah Capsicum chinense atau dikenal juga dengan sebutan Habanero. Kadar pedas cabe ini luar biasa bahkan lebih pedas dari cabe rawit. Kata wikipedia sih pedasnya bisa mencapai 100 ribu hingga 350ribu Scoville (Skala ukuran Pedas).
Sejarah Cabe-cabean
Cabe Dieng nenek moyangnya dari amazon Yukatan.Polong cabe chinense utuh ditemukan melekat di tingkat pra keramik di Gua Guitarrero, Peru, yang memperlihatkan umur 8500 tahun. Spesies ini kemudian didomestikasi selama beribu tahun, seiring berkembangnya kemampuan petani dalam bercocok tanam. Mereka berhasil melakukan seleksi untuk menghasilkan keturunan yang lebih besar dan pedas, sehingga pada tahun 1000 SM, jenis cabai chinense ini telah terdomestikasi dan menyebar ke seluruh penjuru Amerika Selatan dan Tengah. Setelah Columbus sampai di Kepulauan Karibia pada tahun 1492, ia membawa berbagai jenis cabe ini ke Portugis. Nah Penjajah Portugis inilah yang membawa benih Cabe ke Indonesia, dan kemudian tumbuh subur di daerah Sekitar Dieng, Jawa Tengah dan Bandung Jawa barat.Olahan Cabe Dieng
Cabe Dieng dapat diolah dengan beragam rupa cara pengelolaan. Ada yang dijadikan sambal atau campuran sayur-mayur. Akhir-akhir ini cabe Dieng juga mulai diolah dalam bentuk kemasan botol dan didistribusikan ke daerah lain.
Cabe Dieng dalam kemasan botol |
Contoh olahan Cabe Dieng untuk masakan via @buistri |
Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Dieng, jangan lewatkan sensasi merasakan cabe Dieng yang Hot. Anda bisa menemukan penjual cabe Dieng di beberapa lokasi wisata Dieng seperti di Komplek candi arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna dan Sikunir.